Jumat, 08 Januari 2010

Tips Menjadi Ibu Rumah Tangga Sekaligus Ibu Bekerja

Menjadi Ibu rumah tangga merupakan kodrat yang harus dijalani dengan ikhlas, karena ibu rumah tangga adalah sebuah profesi yang sangat mulia. Bayangkan kalau sebuah keluarga tanpa ibu rumah tangga, pasti rumah tangga itu mengalami kesulitan dalam segala hal. Dalam mengurus kebutuhan sehari hari dari menyiapkan makanan, kebersihan rumah, kerapihan rumah, mengelola pakaian dari cuci sampai seterika,mengawasi pendidikan anak, mengurus suami dan masih banyak lagi.

Pekerjaan seorang ibu rumah tidak akan selesai dikerjakan dalam waktu satu hari 24 jam. Tapi bagaimana kalau pekerjaan yang segitu banyaknya masih ditambah dengan bekerja di luar untuk menambah keuangan keluarga ? Waduh…apa bisa ya bu?!. Jawabannya tentu bisa. Asalkan dikerjakannya dengan sepenuh hati yang ikhlas. Tapi itu saja tidak cukup tanpa kerjasama yang baik dari anggota keluarga yang lain. Idealnya sih harus ada pembantu rumah tangga yang bekerja khusus membantu pekerjaan rumah tangga, tapi kalau dengan alasan keuangan atau alasan lain sehingga tidak memungkinkan hadirnya seorang pembantu dalam keluarga maka hal itu bukanlah masalah yang tidak bisa dipecahkan. Ada beberapa tips yang harus diperhatikan jika seorang ibu rumah tangga juga menjadi ibu bekerja

1. Disiplin Waktu
Mulailah disiplinkan diri sendiri, baru terapkan ke anggota keluarga yang lain yaitu suami dan anak anak. Misalnya bangun pagi pukul 5.30, sholat subuh berjamaah. Buatlah jadwal kegiatan rutin yang harus dilakukan seperti jadwal belajar anak untuk pagi sebelum berangkat sekolah dan sore harinya, jam berapa harus tidur siang dan tidur malam. Biasanya susah memulainya, terutama pada anak-anak, pasti butuh kesabaran dan jangan putus asa kalau anak anak selalu melanggar, ingatkan sampai hal itu menjadi kebiasaan.

2. Bagi Tugas
Tidak semua tugas rumah tangga harus dikerjakan ibu seorang diri. Berundinglah dengan seluruh anggota keluarga untuk menentukan tugas masing masing. Misalnya Ibu : memasak, menyeterika baju, mengajari anak anak. Anak Anak anak yang sudah agak besar bisa dilatih untuk ikut terlibat dalam pekerjaan sehari hari, misalnya anak perempuan menyapu lantai, anak laki laki mengepel lantai, menyiram tanaman. Ayah : Mencuci baju (dengan mesin cuci) dan sebagainya.

3. Biasakan Tertib Menaruh Barang
Kelihatanya sepele, menaruh barang yang sudah dipakai secara sembarangan dan bingung mencarinya waktu akan dipakai lagi. Tidak jarang pagi pagi ayah mencari kunci kendaraan kemana mana sampai seluruh keluarga turut membantu mencarinya, padahal waktu sudah mepet, buru buru. Kadang ibu juga bingung mencari pisau dapur, tidak ada di tempatnya, ternyata habis dipakai adik untuk mainan dan masih tergolek di belakang rumah. Tidak jarang anak anak mencari-cari buku pelajaran, ikat pinggang, handuk atau potongan kuku. Karena itu harus disosialisasikan tempat yang tetap untuk menaruh barang barang, kalau perlu dikasih tulisan dan di tempel, misalnya di tempat menaruh pisau dapur disitu ditulis “peralatan dapur”.

4. Sederhanakan Pekerjaan
Karena ibu bekerja maka waktu di rumah sangatlah terbatas. Kita harus pandai mensiasati. Misalnya memasak pagi, sekaligus untuk makan siang. Berbelanja bahan masakan pada hari Sabtu atau Minggu dan diperuntukkan sekaligus untuk satu minggu, simpan di dalam kulkas setelah sebelumnya dibersihkan dan di pisah pisah untuk hari Senin, Selasa dan sebagainya, kecuali buah dan sayuran kita bisa beli setiap dua hari sekali sepulang kerja, Untuk bumbu masakan, bisa disiapkan dengan membuat bumbu yang bisa dipakai untuk 3 hari sekaligus. Misalnya bawang merah, bawang putih tomat diblender, cabe di blender lalu ditumis secara terpisah,dan simpan dalam kulkas. Bumbu bumbu lain bisa kita tambahkan sesuai menu makanan yang kita masak. Untuk ikan, ayam atau daging bisa kita siapkan dulu misalnya dengan direbus atau dikukus dengan dikasih bumbu dan disimpan di kulkas. Jadi waktu mau memasak tinggal menggorengnya dengan cepat. Begitu juga dengan bawang goreng, sambal dan kerupuk, kita bisa menyaipakannya sekaligus banyak untuk beberapa hari.

Tentu saja masih banyak masalah masalah yang menjadi problematika ibu rumah tangga yang bekerja, tetapi bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, itu harus kita yakini kebenarannya. Menjadi ibu adalah pekerjaan yang sangat mulia, ibu lah yang paling banyak terlibat dalam mendidik dan membesarkan anak, menanamkan sikap dan kepribadian anak yang akan dibawa sampai dewasa menjemput masa depannya. Begitu besarnya peranan seorang ibu, hingga dikatakan bahwa “Surga ada dibawah telapak kaki Ibu”.

#Catatan no 014 Wulandari STP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar