Jumat, 22 Januari 2010

Mengapa Perempuan Islam Harus BERJILBAB ?

Oleh : Wulan Khairunissa

Mengapa perempuan Islam/muslimah harus berjilbab?, "kan walaupun tidak berjilbab yang penting bisa menjaga diri, rajin sholatnya, beramal, berzakat dan tidak melakukan hal yang negative. Lihat aja tuh...ada perempuan berjilbab, tapi kelakuannya buruk, lebih buruk dari yang tidak berjilbab. Gimana dong ? Mending gak berjilbab dulu kan ?! ntar aja kalau udah siap bener baru pake jilbab".

Kata-kata itu mungkin pernah diucapkan atau terlintas di benak sebagian perempuan. Mereka membayangkan betapa repotnya kalau harus memakai jilbab, baju harus panjang dan menutup kepala, pasti gerah dan sumpek, nggak nyaman.
Tetapi bagaimana kalau perintah memakai jilbab itu berasal dari Allah yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta, haruskah kita beralasan untuk tidak patuh pada perintah-Nya ?.

Padahal sungguh kalau sudah menjalankannya, perintah memakai jilbab bagi perempuan merupakan sesuatu yang sangat baik dan nyaman. Penampilan menjadi lebih sopan, bagian tubuh yang prifat terlindung dengan pakaian yang kita kenakan, sehingga menjadi lebih percaya diri.

Memang dengan memakai jilbab bukan berarti kita langsung menjadi soleh, tapi paling tidak kita sudah berusaha untuk itu, dan tentunya kita harus terus memperbaiki diri. Tidak masalah kalau ada orang pakai jilbab tapi masih berbuat salah, namanya juga manusia, yang penting proses belajar berjalan terus, ingat bahwa belajar itu semenjak dari buaian sampai ke liang lahat. Yang penting kemauan dan usaha kita untuk mendapat ridho dari Allah swt. Dan itu sudah dimulai atau bisa dimulai dari sekarang, jangan ditunda lagi!.

" Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat". Al A'raf : 26.

" Hai Nabi, katakana kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin untuk mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu". Al Ahzab : 59.

Syarat-Syarat Pakaian bagi Muslimah:
- Menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan
- Tidak berfungsi sebagai perhiasan
- Tidak transparan, atau menampakkan bagian tubuh
- Harus lebar dan tidak ketat dan tidak menampakkan lekuk tubuh
- Pakaian tidak boleh memakai pengharum.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan marilah sebagai perempuan kita selalu bersemangat untuk memperbaiki diri agar mendapat kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat. Amin.

Jumat, 08 Januari 2010

Tugas Seorang Karyawan

Karyawan, kadang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Karyawan mempunyai arti yang cukup luas, yaitu setiap orang yang dipekerjakan oleh orang lain dengan diberi imbalan/upah. Dikatakan luas karena meliputi kalangan yang bekerja di tempat elit seperti bank, kantor pemerintah, sampai mereka yang bekerja di lingkungan rumah tangga.

Karyawan mempunyai tugas tugas yang sudah ditentukan oleh atasannya atau yang mengatur. Biasanya karyawan tinggal melaksanakan hal yang diinstruksikan atau kadang juga bisa mengekspresikan kreatifitasnya sepanjang hal itu sepengatahuan sang pemberi instruksi.
Kecepatan, ketepatan, ketelitian dan kerapihan merupakan hal yang harus diperhatikan bagi seorang karyawan, karena hal itu menentukan penilaian atasan atas diri seorang karyawan. Masalah yang sering menjadi perhatian adalah ketepatan waktu, banyak perusahaan yang sangat ketat menerapkan disiplin waktu tetapi ada juga yang longgar.

Tidak sulit menjadi seorang karyawan asalkan sudah bisa mengikuti irama kerja, maka tidak perlu lagi capek capek berfikir mencari solusi suatu permasalahan karena pekerjaan yang dilakukan biasanya merupakan rutinitas sehari hari. Kecuali untuk beberapa bidang tertentu seorang karyawan dituntut juga memecahkan masalah tetapi biasanya bukan masalah yang rumit, karena masalah yang rumit pasti ditangani level yang lebih tinggi.

Diantara banyak karyawan di suatu tempat kerja biasanya ada satu atau beberapa orang yang menonjol atau menunjukkan kemampuan yang lebih dari yang lain, atasan pasti bisa menilai dan membedakan karyawan tersebut, dan merka akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri menuju jenjang yang lebih tinggi. Sebaliknya seorang karyawan yang tidak bisa mengikuti irama kerja seperti yang ditentukan atau kurang disiplin akan disisihkan/ diberhentikan dari pekerjaan.

Tips Menjadi Ibu Rumah Tangga Sekaligus Ibu Bekerja

Menjadi Ibu rumah tangga merupakan kodrat yang harus dijalani dengan ikhlas, karena ibu rumah tangga adalah sebuah profesi yang sangat mulia. Bayangkan kalau sebuah keluarga tanpa ibu rumah tangga, pasti rumah tangga itu mengalami kesulitan dalam segala hal. Dalam mengurus kebutuhan sehari hari dari menyiapkan makanan, kebersihan rumah, kerapihan rumah, mengelola pakaian dari cuci sampai seterika,mengawasi pendidikan anak, mengurus suami dan masih banyak lagi.

Pekerjaan seorang ibu rumah tidak akan selesai dikerjakan dalam waktu satu hari 24 jam. Tapi bagaimana kalau pekerjaan yang segitu banyaknya masih ditambah dengan bekerja di luar untuk menambah keuangan keluarga ? Waduh…apa bisa ya bu?!. Jawabannya tentu bisa. Asalkan dikerjakannya dengan sepenuh hati yang ikhlas. Tapi itu saja tidak cukup tanpa kerjasama yang baik dari anggota keluarga yang lain. Idealnya sih harus ada pembantu rumah tangga yang bekerja khusus membantu pekerjaan rumah tangga, tapi kalau dengan alasan keuangan atau alasan lain sehingga tidak memungkinkan hadirnya seorang pembantu dalam keluarga maka hal itu bukanlah masalah yang tidak bisa dipecahkan. Ada beberapa tips yang harus diperhatikan jika seorang ibu rumah tangga juga menjadi ibu bekerja

1. Disiplin Waktu
Mulailah disiplinkan diri sendiri, baru terapkan ke anggota keluarga yang lain yaitu suami dan anak anak. Misalnya bangun pagi pukul 5.30, sholat subuh berjamaah. Buatlah jadwal kegiatan rutin yang harus dilakukan seperti jadwal belajar anak untuk pagi sebelum berangkat sekolah dan sore harinya, jam berapa harus tidur siang dan tidur malam. Biasanya susah memulainya, terutama pada anak-anak, pasti butuh kesabaran dan jangan putus asa kalau anak anak selalu melanggar, ingatkan sampai hal itu menjadi kebiasaan.

2. Bagi Tugas
Tidak semua tugas rumah tangga harus dikerjakan ibu seorang diri. Berundinglah dengan seluruh anggota keluarga untuk menentukan tugas masing masing. Misalnya Ibu : memasak, menyeterika baju, mengajari anak anak. Anak Anak anak yang sudah agak besar bisa dilatih untuk ikut terlibat dalam pekerjaan sehari hari, misalnya anak perempuan menyapu lantai, anak laki laki mengepel lantai, menyiram tanaman. Ayah : Mencuci baju (dengan mesin cuci) dan sebagainya.

3. Biasakan Tertib Menaruh Barang
Kelihatanya sepele, menaruh barang yang sudah dipakai secara sembarangan dan bingung mencarinya waktu akan dipakai lagi. Tidak jarang pagi pagi ayah mencari kunci kendaraan kemana mana sampai seluruh keluarga turut membantu mencarinya, padahal waktu sudah mepet, buru buru. Kadang ibu juga bingung mencari pisau dapur, tidak ada di tempatnya, ternyata habis dipakai adik untuk mainan dan masih tergolek di belakang rumah. Tidak jarang anak anak mencari-cari buku pelajaran, ikat pinggang, handuk atau potongan kuku. Karena itu harus disosialisasikan tempat yang tetap untuk menaruh barang barang, kalau perlu dikasih tulisan dan di tempel, misalnya di tempat menaruh pisau dapur disitu ditulis “peralatan dapur”.

4. Sederhanakan Pekerjaan
Karena ibu bekerja maka waktu di rumah sangatlah terbatas. Kita harus pandai mensiasati. Misalnya memasak pagi, sekaligus untuk makan siang. Berbelanja bahan masakan pada hari Sabtu atau Minggu dan diperuntukkan sekaligus untuk satu minggu, simpan di dalam kulkas setelah sebelumnya dibersihkan dan di pisah pisah untuk hari Senin, Selasa dan sebagainya, kecuali buah dan sayuran kita bisa beli setiap dua hari sekali sepulang kerja, Untuk bumbu masakan, bisa disiapkan dengan membuat bumbu yang bisa dipakai untuk 3 hari sekaligus. Misalnya bawang merah, bawang putih tomat diblender, cabe di blender lalu ditumis secara terpisah,dan simpan dalam kulkas. Bumbu bumbu lain bisa kita tambahkan sesuai menu makanan yang kita masak. Untuk ikan, ayam atau daging bisa kita siapkan dulu misalnya dengan direbus atau dikukus dengan dikasih bumbu dan disimpan di kulkas. Jadi waktu mau memasak tinggal menggorengnya dengan cepat. Begitu juga dengan bawang goreng, sambal dan kerupuk, kita bisa menyaipakannya sekaligus banyak untuk beberapa hari.

Tentu saja masih banyak masalah masalah yang menjadi problematika ibu rumah tangga yang bekerja, tetapi bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, itu harus kita yakini kebenarannya. Menjadi ibu adalah pekerjaan yang sangat mulia, ibu lah yang paling banyak terlibat dalam mendidik dan membesarkan anak, menanamkan sikap dan kepribadian anak yang akan dibawa sampai dewasa menjemput masa depannya. Begitu besarnya peranan seorang ibu, hingga dikatakan bahwa “Surga ada dibawah telapak kaki Ibu”.

#Catatan no 014 Wulandari STP